Faktanya, sebagian Ibu hamil masih ada yang belum mengetahui bahwa betapa pentingnya perawatan gigi dan mulut selama kehamilan. Memang masa kehamilan adalah masa yang membahagiakan bagi setiap pasangan. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menakut-nakuti, akan tetapi diharapkan pembaca bisa mengetahui lebih dalam kenapa perawatan gigi dan mulut itu penting serta bagaimana pencegahannya agar ibu hamil dan janin tetap terjaga kesehatannya.
Mungkin pembaca sudah menyadari bahwa selama kehamilan, sang ibu akan mengalami perubahan fisik, perubahan hormonal, dan perubahan perilaku. Perubahan-perubahan tersebut tentu berpengaruh juga pada kesehatan gigi dan mulut mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa selama masa kehamilan calon ibu sering kali mengalami keluhan pada gigi dan mulut. Bahkan, jika sebelumnya sudah memiliki masalah pada gigi dan mulut, pada saat hamil kondisi tersebut bisa lebih parah.
Meskipun begitu, kebanyakan Ibu hamil lebih memprioritaskan kepada perawatan-perawatan khusus (seperti perawatan payudara untuk memperlancar ASI,dll) tanpa harus mengetahui bahwa perawatan lainnya (seperti perawatan gigi) juga perlu diketahui dan dipahami oleh Ibu hamil. Padahal perawatan kehamilan (seperti perawatan gigi) juga penting dilakukan, karena apabila tidak dilaksanakan akan membahayakan kesehatan janin yang sedang dikandungnya. Oleh karena itu sangat disarankan dilakukan konsultasi ke dokter gigi ketika seseorang sudah merencanakan kehamilan guna melakukan pencegahan dan perawatan. Berikut beberapa hal yang mendasari mengapa perawatan gigi selama kehamilan itu penting, diantaranya :
- Infeksi gusi pada ibu hamil bisa menularkan infeksinya pada janin melalui peredaran darah plasenta. ( dikutip dari: penelitian yang dimuat Journal Of Obstetrics Gynecology, Yiping Han peneliti dari Case Western Reserve University tahun 2010). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi gusi ibu, juga ditemukan dalam tubuh janin. Bila infeksi pada gusi tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, dapat menyebabkan resiko keguguran.
- Bakteri penyebab gigi berlubang (Streptococcus mutans) bisa menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, sehingga bakteri tersebut dapat dengan cepat mencapai jantung. Apabila hal tersebut terus menerus berlangsung, dapat menyebabkan gangguan jantung pada ibu hamil. (dikutip dari: penelitian North Carolina dalam Intisari 2010).
- Ibu hamil dengan gangguan kesehatan gigi dan mulut beresiko 3-5x lebih besar melahirkan bayi premature dan bayi dengan berat badan lahir rendah. (dikutip dari: hasil riset Academy of General Denistry)
- Selain berguna untuk menghindari resiko bayi lahir dengan berat badan rendah serta resiko lahir premature, perawatan gigi dan mulut selama kehamilan juga bermanfaat resiko terjadinya pre-eklamsia atau keracunan selama kehamilan sebesar 5-8 persen.
Sebenarnya mengapa kesehatan gigi dan mulut harus dijadikan perhatian utama saat kehamilan? berikut ini Beberapa Keluhan Ibu Hamil Selama Masa Kehamilan terkait dengan perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Sakit Gigi, Plak Gigi, dan Gigi Ngilu pada Ibu Hamil
Selama kehamilan ibu membutuhkan asupan zat makanan bergizi bila ibu hamil mengalami gangguan pada mulut dan gigi maka kebutuhan pemenuhan makanan tersebut akan terganggu, sehingga ibu tidak dapat mengunyah makanan dengan baik yang berakibat gigi janin kurang dan bayi mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan. Ibu hamil sering mengalami sakit gigi dan gigi ngilu. Rasa sakit dan ngilu pada ibu hamil disebabkan karena adanya peningkatan kerja toksin yang berfungsi membunuh kuman penyebab kerusakan gigi. Peningkatan kerja toksin tersebut terjadi karena ibu hamil menjadi malas menyikat gigi karena mual atau hal lainnya. Hal ini akibat adanya prespeksi apabila menyikat gigi akan memicu rasa mual.
Pembengkakan dan Peradangan Gusi serta Gigi Sensitif
Pembengkakan dan peradangan gusi pada ibu hamil dan gigi lebih sensitif yang disebabkan oleh adanya plak sisa-sisa makanan yang menempel pada gusi yang menyebabkan peradangan pada gusi (gingivitis). Peningkatan resiko terjadinya pembengakan gusi maupun pendarahan pada gusi terjadi karena pelunakan dari jaringan daerah gusi akibat peningkatan hormone, kadang timbul benjolan–benjolan berwarna bengkak kemerahan pada gusi, dan gusi mulai berdarah. Namun perbedaannya, peradangan gusi Ibu hamil lebih parah dibandingkan yang tidak hamil meskipun jumlah plak yang menempel pada gusi sama. Hal ini disebabkan karena selama kehamilan terjadi peningkatan hormon esterogen dan progesteron yang memicu pelepasan histamine dan enzim proteolitik. Sehingga terjadi peningkatan respon peradangan gusi yang berbeda dari peradangan gusi pada kondisi tidak hamil.
Peradangan pada gusi menyebabkan pembengkakan gusi, gigi goyang dan gusi terlepas dari gigi. Karena pembengkakan tersebut, maka ibu hamil akan sering terganggu kenyamanan dan kurang istirahat akibat sering sakit gigi dan ngilu. Pada saat hamil kondisi gigi yang berlubang akan bertambah parah akibat penyerapan kalsium dari tubuh ibu hamil yang dibutuhan ibu bayi untuk proses pertumbuhan.
Sariawan dan Bau Mulut
Sariawan (apthae), disebabkan karena adanya perubahan hormon selama kehamilan, tergigit atau akibat penurunan daya tahan tubuh. Ibu hamil mengalami perubahan hormon baik itu progesteron maupun estrogen. Dampak dari perubahan hormon kehamilan itu bisa mempengaruhi kesehatan mulut dan gigi. Contoh, ibu hamil trimester pertama sering muntah dan kelebihan air liur. Bila tidak rajin kumur dan menggosok gigi maka kuman dan bakteri penyakit mudah tumbuh, menyebabkan bau mulut dan sariawan pada rongga mulut. Bau mulut (halistosis) disebabkan akibat kerusakan gigi dan peradangan gusi selama kehamilan.
Dampak Buruk dara Lalai Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Lainnya
Ibu hamil dengan keadaan gigi yang rusak cukup parah akan merusak keluarnya hormone prostaglandin. Hormone bersifat merangsang timbulnya kontraksi pada rahim. Bila terus menerus rahim berkontraksi maka kelahiran prematur bahkan keguguran dapat terjadi. Selain itu, infeksi pada gigi ibu hamil dapat menginfeksi janin dalam kandungan. Menurut hasil penelitian dari Journal Of Obstetrics Gynecology, ibu yang gusinya terinfeksi dapat menularkan infeksi pada janin melalui peredaran darah plasenta. Sementara itu, di North Carolina menemukan fakta bahwa Bakteri Streptococcus mutans yang merupakan penyebab gigi berlubang dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, dan selanjutnya dapat mencapai jantung dan mnyebabkan gangguan pada jantung ibu hamil.
Menurut beberapa referensi dan diskusi, dokter gigi memiliki pertimbangan tersendiri ketika harus melakukan perawatan pada ibu hamil. Trimester kedua adalah waktu yang tepat untuk dilakukan perawatan. Pada umumnya perawatan gigi dan mulut yang dilakukan pada pasien hamil dibatasi pada prosedur–prosedur operatif yang sederhana, seperti penambalan karies gigi, dan tindakan yang tidak menimbulkan komplikasi seperti tindakan scalling root planning.
Selain itu, kadang juga bisa dilakukan prosedur perawatan saluran akar sederhana selama masa kehamilan dengan teknik yang asepsis dan menghindari keadaan yang menimbulkan stres bagi pasien. Prosedur yang dapat menimbulkan stres atau yang melelahkan bagi pasien sebaiknya dihindari atau ditunda dulu (misal, pengambilan gigi terpendam). Selain itu, penggunakan radiograph sebaiknya dihindari terutama trimester pertama dari kehamilan, karena pada saat ini perkembangan janin sangat peka terhadap radiasi. Apabila penggunaan radiograph sangat diperlukan, terutama untuk membantu menegakkan diagnose yang tepat pada pasien hamil, maka diperlukan keamanan seperti apron atau baju timah untuk menghindari terjadi pengaruh negatif radiasi pada janin.
Berikut ini 5 tips yang bisa membantu para calon ibu untuk bisa tetap memelihara kesehatan mulut mereka :
- Luangkanlah waktu untuk melakukan pemeriksaan rutin dan pembersihan gigi ke dokter
- Bersabarlah untuk selalu menyikat gigi 2x sehari untuk menghilangkan segala plak yang menempel
- Rajin-rajinlah membersihkan gigi dari sisa makanan pada sela gigi yang sulit dijangkau dengan dental floss atau sikat gigi dengan ujung yang lancip
- Jika perlu, sediakan obat kumur antibakteri untuk mencegah terjadi gingivitis sekaligus untuk mengurangi bau mulut
- Pastikan untuk membersihkan lidah dari bakteri dengan sikat gigi atau alat khusus pembersih lidah
Berdasarkan uraian di atas, tentu perawatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting bagi ibu hamil. Oleh sebab itu, melakukan perawatan gigi berarti melakukan tindakan prefentif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan terkait antara kesehatan gigi dan kesehatan janin. Oleh sebab itu, pasangan yang merencanakan untuk hamil sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi mulut ke dokter gigi, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas kehamilan bagi calon ibu dan calon bayi Anda. Karena ibu hamil juga memerlukan perawatan khusus tersendiri.
Sekian artikel tentang Pentingnya Menjaga Serta Merawat Gigi Dan Mulut Bagi Ibu Hamil kali ini yang bisa kami sajikan, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel lainnya. Salam Admin Belajar Kesehatan Gigi
✔ Terimakasih sudah membaca artikel Pentingnya Menjaga Serta Merawat Gigi Dan Mulut Bagi Ibu Hamil, Silahkan bagikan jika dirasa bermanfaat !
0 Komentar Untuk Pentingnya Menjaga Serta Merawat Gigi Dan Mulut Bagi Ibu Hamil
Posting Komentar